Selasa, 29 Januari 2013

Energi Panas Bumi (Geothermal)

Geothermal (Panas Bumi)

Geotermal dari segi bahasa berasal dari kata Geo yang berarti bumi dan thermal yang berarti panas. Geothermal sendiri adalah energi alami di dalam bumi yang berasal dari hasil interaksi antara panas batuan dan air yang mengalir di sekitarnya. Geothermal sendiri merupakan energi yang terbarukan (renewable energy).
Panas Bumi sangat terkait dengan aktivitas tektonik yaitu, penujaman lempeng samudra ke bawah lempeng kontinen dan pemekaran lantai samudra oleh arus konveksi magma. Dapat juga dipengaruhi oleh aktivitas struktur yang besar, contoh : sesar palu koro, Sulawesi Tengah.
Sumber daya Panas Bumi terdiri dari 4 jenis yaitu, hidrothermal, Hot dry rocks, Geopressured dan magma. Energi panas bumi yang umum dimanfaatkan adalah sistem hirothermal karena pada sistem hidrothermal pori-pori bataun mengandung air, uap, atau keduanya dan reservoir umumnya terletak tidak terlalu jauh sehingga masih ekonomis untuk diusahakan.
Sistem hidrothermal sendiri adalah sistem energi panas bumi yang melibatkan sirkulasi fluida dari daerah meteoric recharge ke daerah sumber panas dan kedalam reservoir yang memenuhi kriteria geologi, Hidrologi, dan heat transfer yang cukup terkonsentrasi untuk membentuk sumber daya energi.

Sistem hidrothermal mempunyai 5 komponen yaitu :
      Sumber Panas
      Daerah resapan untuk menangkap air meteorik
      Batuan permeabel, yaitu tempat fluida (umumnya air) terakumulasi
      Batuan penudung
      Fluida atau air yang membawa panas ke permukaan bumi.
Klasifikasi sistem hirothermal dibagi 2 yaitu berdasarkan temperatur dan berdasarkan kandungan fluida.
Sedang berdasarkan jenis fluida produksi dan jenis kandungan fluida utamanya sistem hidrothermal dibedakan menjadi dua, yaitu sistem satu fasa dan sistem dua fasa. Sistem dua fasa sendiri terdiri dari dua jenis yaitu :
    Sistem dominasi air (water dominated system), merupakan sumber panasbumi yang reservoar geotermalnya didominasi oleh air (200-300 ºC). Air pada reservoar ini menerima panas dari konduksi panas pada batuan bedrock yang terpanasi oleh magma. Air panas tersebut kemudian terperangkap di bawah batuan caprock, sehingga terbentuklah reservoar geotermal dengan water dominated.
      Sistem dominasi uap (vapour dominated system), yaitu sistem panasbumi yang didominasi oleh uap kering atau uap basah. Temperaturnya bervariasi antara 230-320 ºC, tergantung dari kandungan gas dan kedalaman reservoir. Energi panas yang dimiliki oleh uap/air pada dasarnya berasal dari magma bertemperatur 1200 oC, energi panas ini dialirkan secara konduksi pada lapisan batuan impermeable yang disebut bedrock. Di atas bedrock, terdapat batuan permeable yang berfungsi sebagai aquifer yang berasal dari air hujan, mengambil energi panas dari bedrock secara konveksi dan induksi. Air panas itu cenderung bergerak naik ke permukaan bumi akibat perbedaan berat jenis. Pada saat air panas bergerak ke atas, tekanan hidrostatisnya turun dan terjadilah penguapan. Karena di atas aquifer terdapat batuan impermeable yang disebut caprock, maka terbentuklah sistem vapor dominated reservoir.
Pemanfaatan energi Panas Bumi terdiri dari tahapan eksplorasi (pemetaan detail, survei geokimia, survei geofisika, landaian suhu, pemboran eksplorasi, dan studi kelayakan), pengembangan (pemboran sumur produksi dan injeksi, pemipaan, penyiapan fasilitas produksi, dan konstruksi), komersial (produksi uap).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar